Barito Putera FC

Jumat, 18 Oktober 2013

Ajang Melatih Mental

BATAL mengajukan diri menjadi tuan rumah babak delapan besar Divisi I Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) justru direspon positif tim pelatih Martapura FC.
Tim pelatih yang terdiri atas Frans Sinatra Huwae, Abunawas dan Taufik ini justru terkesan lebih menyenanginya keputusan manajeman untuk mengurungkan keinginan menjadi tuan rumah akibat perawatan Stadion Demang Lehman, Martapura tersebut.
Alasannya, tidak lain dengan menjalani laga di luar kandang, akan bisa mengasah mental bermain tim berjuluk Laskar Sulthan Adam ini.
"Tidak masalah kita tidak bisa jadi tuan rumah, bahkan saya sendiri lebih condong ingin anak-anak bermain di luar agar lebih terbiasa dan lebih mengasah mental bertandingnya," kata pelatih kepala Martapura FC, Frans Sinatra Huwae kepada Metro, Kamis (17/10) siang.
Salah satu kelemahan pemain yang ada di timnya, khususnya penggawa lokal Banua adalah masih kurangnya kekuatan mental bertanding.
Di babak delapan besar, Martapura FC akan menjalani laga di kandang lawan. Hal ini bakal menjadi tambahan pengalaman yang sangat berharga bagi setiap pemain untuk mengasah mentalnya.
Mempersiapkan mental pemain, menurut mantan pemain sekaligus pelatih Barito Putera ini, sangatlah diperlukan. Apalagi, tahun depan, Martapura FC sudah naik kasta, Divisi Utama.
Pada kompetisi Divisi Utama, laga-laga digelar dengan sistem tandang dan kandang. Jadi, pemainnya, terutama yang belum pernah berkiprah di liga profesional harus membiasakan diri.
"Anak-anak memang harus sejak saat ini dibiasakan bermain di luar kandang, apalagi Divisi Utama sistemnya home and away," ujarnya.
Sebenarnya, melihat performa Martapura FC dari putaran pertama hingga kedua, bermain di kandang atau tandang tidak banyak berpengaruh.
Pada putaran pertama, Juni 2013 lalu, Martapura FC menjadi tuan rumah. Martapura FC menjadi juara Grup 10 dengan torehan empat kali menang dan sekali seri. Hasil seri kala itu ketika melawan Persikutim Kutai Timur.
Kemudian, ketika bermain di luar kandang di Stadion Lebak Bulus, Jakarta pada putaran kedua, Laskar Sulthan kembali mampu menjadi juara Grup 16.
Bedanya, kala itu, Andrey Joko dan kawan-kawan merasakan kekalahan melawan Persigubin Gunung Bintang. Namun, Martapura FC sebelumnya empat kali menang.
Bukan hanya itu, ketika masih di Divisi II, tepatnya babak 10 besar, Februari 2013, Martapura FC juga main di luar kandang, Stadion Bea Cukai, Jakarta. Toh, Martapura FC mampu bertengger di posisi runner up grup dengan torehan sekali seri dan tiga kali menang. (frans rumbon/metro banjar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar